Nepal kembali menjadi sorotan setelah rangkaian demonstrasi yang mengguncang berbagai kota besar. Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat luas.,Ketegangan meningkat ketika ribuan orang turun ke jalan, menuntut perubahan yang lebih baik demi kesejahteraan rakyat. Protes damai ini dilatarbelakangi oleh berbagai isu sosial dan ekonomi yang dirasakan makin memberatkan.
Demonstrasi ini bermula dari kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat, khususnya terkait peningkatan harga bahan pokok dan tingginya angka pengangguran. Banyak warga merasa terbebani dan terdorong untuk menyuarakan kekecewaan mereka melalui aksi protes.
Situasi ekonomi Nepal yang dilanda krisis semakin diperburuk oleh pandemi COVID-19, mendorong masyarakat menuntut kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Pemerintah Nepal berusaha mengendalikan situasi dengan merespon tuntutan masyarakat melalui janji peninjauan ulang kebijakan ekonomi. Namun, banyak pihak menganggap langkah ini tidak cukup untuk meredakan ketegangan.
Di sisi lain, masyarakat menilai penerapan kebijakan perlu lebih transparan dan berorientasi pada upaya mengurangi beban ekonomi rakyat. Solidaritas antar kelompok masyarakat terlihat dengan tingginya partisipasi dalam aksi damai ini.
Aksi demonstrasi besar-besaran ini tidak hanya berdampak pada dinamika politik, tetapi juga mengguncang sektor ekonomi Nepal. Aktivitas perdagangan terganggu dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi, yang menambah kerentanan masyarakat.
Meski demikian, sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, menandakan kedewasaan politik masyarakat Nepal dalam mengekspresikan pendapat dan tuntutan mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: