Kategori Berita
Media Network
Selasa, 17 JUNI 2025 • 00:00 WIB

Strategi di Tengah "Perang Tarif Global", China Perkuat Yuan Geser Dominasi Dolar AS

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo melayat almarhum Eddie Marzuki Nalapraya di Padepokan Pencak Silat TMII, Selasa 13 Mei 2025. (ANTARA/Dokumentasi pribadi.)

INDOZONE.ID - Saat Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan tur ke Asia Tenggara bulan lalu untuk menghadapi tarif AS yang semakin tinggi, Bank Rakyat China (People’s Bank of China/PBOC) memanfaatkan hal ini untuk mendorong penggunaan yuan dalam perdagangan global.

Hal ini tidak akan menggulingkan dominasi dolar. Meski demikian, penggunaan yuan sebagai pembayaran lintas negara telah melonjak hingga mencapai rekor tertinggi pada bulan Maret.

Analis mengatakan ada hal ini menunjukkan adanya minat baru terhadap yuan global, karena tarif yang agresif menggoyangkan kepercayaan pada mata uang AS.

China UnionPay, perusahaan jasa keuangan yang dikendalikan PBOC, memperkuat jaringannya di Vietnam dan Kamboja.

Sementara bank sentral mengumumkan langkah-langkah untuk menyelesaikan pembayaran lintas negara serta keuangan lainnya dengan yuan.

Pembayaran dengan kode QR yang dipromosikan di negara-negara Asia Tenggara, juga dimaksudkan untuk mempermudah transaksi bagi wisatawan dan usaha kecil, sekaligus mengurangi ketergantungan pada dolar.

Kesepakatan Unionpay telah mencakup lebih dari 30 negara di luar China. Selain itu, ada juga kebijakan swap mata uang cadangan yuan luar negeri yang dilakukan PBOC dengan bank sentral lain, yang nilainya mencapai rekor 4,3 triliun yuan (Rp 9,46 kuadriliun) di bulan Februari.

Hal lainnya adalah perdagangan komoditas lintas batas yang diselesaikan dengan yuan digital, serta upaya untuk menetapkan harga segala hal, mulai dari emas hingga minyak dengan menggunakan mata uang China tersebut.

Langkah-langkah ini juga menyoroti keinginan China untuk membangun dunia keuangan yang independen dari Barat dan dari bank-bank AS.

“Amerika Serikat yang menjadikan tarif sebagai senjata telah menimbulkan keraguan terhadap keamanan aset-aset AS, merusak kepercayaan pada dolar, dan mengguncang status global greenback,” kata E. Yongjian, wakil manajer umum departemen riset Bank of Communications, dalam sebuah seminar tentang internasionalisasi yuan.

“Hal itu, pada gilirannya, membuat aset-aset dalam yuan menjadi lebih menarik, dan akan membantu memperluas penggunaan lintas batas yuan,” tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Strategi di Tengah "Perang Tarif Global", China Perkuat Yuan Geser Dominasi Dolar AS

Link berhasil disalin!